"Unzhur maa qaala walaa tanzhur man qaala.." [Ali ra]

Thursday 30 December 2010

Menjemput Rizeki

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kalian di muka bumi, dan carilah karunia Allah...” [QS Al Jumu’ah : 10]

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya...” [QS Hud : 6]

Bertebaran dimuka bumi mencari karunia Allah sebagai wujud ikhtiar menjemput rizeki Allah. Rizeki yang Allah berikan untuk setiap makhluk-Nya. Tinggal kita mau menjemputnya atau tidak. Kamis, 30 Desember 2010 semestinya saya juga menjemput rizeki yang sudah pasti. Syaratnya sederhana saja, menghadiri rapat akhir tahun, maka tanda tangan kehadiran akan membuahkan uang minimal uang transport, makan siang [bisa jadi dapat bingkisan pula...]. Hari sebelumnya saya diberitahu teman bahwa undangan di meja kantor, dan saya berniat menghadiri acara tersebut berikut deretan acara yang akan saya lakukan setelahnya. Dengan rencana matang dan perkiraan sampai rumah sebelum maghrib atau jika kesorean agenda maghrib di masjid ketandan saja.

Prepare kostum sejak jam 5 wib sambil dengerin MQ Pagi. Session pertama Aa’ Gym dengan tema sedikit nyerempet-nyerempet final AFF semalam. Bahwa sebenarnya jika kita berhasil menjebol gawang lawan dengan gol, semestinya kita minta maaf [hehe...ada-ada saja]. Bahwa yang menang itu bukanlah yang unggul dalam mencetak gol, tapi yang menang adalah yang lebih sholeh. bahwa bisa jadi yang ada di stadion ‘ashar terlepas, maghrib terlewat, ‘isya sudah kelelahan. Saya berhenti menulis karena tiba-tiba saya melihat hitam-hitam bergerak. Astaghfirullah...Ular!! Sedang apa engkau di depanku? Menjemput rizeki atau menjemput maut? Sudah saatnya engkau menghadap Illahi, wahai ular!!! Alhamdulillah...insiden terlewat sudah.

Session kedua MQ Pagi Ustadz KH Miftah Faridl. Penjelasan Beliau berkaitan waktu. Waktu akan terus berjalan, kita ridho atau pun tidak ridho waktu akan terus bergulir. Dia tak kembali. Bahwa sebentar lagi tahun baru, tahun baru apa pun mestinya kita gunakan untuk instropeksi diri dari semua yang telah kita lewati, dan merencanakan apa yang akan kita jalani di tahun depan. Karena sebagai seorang muslim harusnya hari ini lebih baik dari pada hari kemarin, hari esok lebih baik dari pada hari ini. Tahun ini lebih baik dari pada tahun kemarin, tahun depan lebih baik dari pada tahun ini. Sekarang hari Kamis, minggu depan juga ada hari kamis. Tetapi kamis hari ini tidak akan sama dengan kamis minggu depan karena kamis minggu depan sudah kamis 2011. Oleh karena itu kita sebagai muslim harus bisa memanajeman waktu dengan baik agar setiap waktu yang kita lewati bernilai ibadah.
Saya kemudian berpikir dan mengingat sesuatu. Dalam fisika, besaran-besaran fisika perumusan bentuk integral diferensial menggunakan fungsi waktu. Misalnya saja menentukan posisi suatu materi, perpindahan yang dilakukan materi, kecepatan materi, percepatan materi, gaya, momentum, impuls, dan lainnya. Ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh waktu terhadap suatu materi. Kita juga berlaku sebagai materi. Dan dalam hidup kita, kita juga menggunakan fungsi waktu. Kebermaknaan materi dalam sebuah fungsi akan terlihat dari besar kecilnya nilai. Nilai ini akan kita peroleh dari pengukuran, secara matematis memang kita menghitungnya. Segala sesuatunya terukur. Semua aktivitas kita terukur. Hasil pengukurannya adalah nilai. Yang menilai kita adalah Allah dengan istilah ridho Allah. Ridho Allah akan kita rasakan sebagai keberkahan. Keberkahan akan kita dapat jika kita meniatkan semua aktivitas ini untuk Allah semata, liLlahi Ta’ala. Mestinya pembahasan ini lebih dalam lagi, tapi pada akhirnya saya bersyukur, benarlah bahwa semua ilmu yang kita pelajari hakekatnya untuk lebih mengenal kebesaran Allah. Hamba ingin lebih mengenal-Mu ya Allah...

Jam 6an saya sms teman memberitahukan mengenai rapat hari ini sekaligus mempertanyakan kehadiran beliau, dengan asumsi anggap saja beliau belum tahu. Jika sudah tahu tak masalah. Ternyata beliau menunggu-nunggu undangan susulan via sms, dan pada akhirnya diputuskan tidak hadir jika sms undangan belum muncul. Saya jadi berpikir. Iya ya...tidak datang dan mengambil keputusan lain meski mengubah semua rencana kayaknya lebih bagus. Dengan mempertimbang hakekat waktu tadi akhirnya saya putuskan untuk tidak datang rapat dan melakukan aktivitas lain dengan mengharap ridho Allah sepenuh hati. Mempertimbangkan peran keberadaan saya di suatu tempat. Mempertimbangkan kebermanfaatan saya di suatu tempat. Saya lepas rizeki yang nyata pasti meski pada akhirnya beberapa teman mengingatkan dan mempertanyakan ketidakhadiran saya. Sebuah keputusan yang harus diambil meski sebenarnya bukan hal dilematis. Sederhana. Jadi diputuskan dengan sederhana pula. Karena adakalanya pertimbangan keberadaan kita itu tak hanya sekedar kita ada, tapi kita benar-benar dibutuhkan di beberapa tepat secara bersamaan. Hmmm...namun ternyata tak semua niat baik itu diterima baik pula. Bisa jadi saya melakukan kesalahan alur. Semua dimuarakan pada Allah saja. Sepertinya ini lebih menenangkan. Yang pasti...pada akhirnya, materi...bergeraklah sebagai fungsi waktu. Karena kita hidup bergayut waktu. Kumpulan dari detik, menit, jam, hari, minggu, bulan yang terus berulang. Akan bernilai lebih jika ditiap perulangan itu selalu lebih baik dari sebelumnya. Jemputlah rizeki dengan berusaha meraihnya. Tunaikanlah sholat dan bertebaranlah dimuka bumi. Hamasah!!!
Menikmati waktu kamis, 30 Desember 2010 dengan penuh mengharap ridho-Mu ya Allah. 

Ya Allah...terimalah segala yang kami lakukan sebagai amal di sisi-Mu, ampunilah khilaf kami jika terselip niat bukan karena-Mu, ampunilah dosa kami dengan Rahmat-Mu. Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai, dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau dan sungguh aku termasuk orang muslim. [QS Al Ahqaaf : 15]. Ya Allah...bahagiakanlah kami dengan kesadaran dan kesiapan untuk menerima segala apa yang engkau tetapkan serta mampu mensurgakan peran apa pun yang kami lakukan. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui apa yang kami butuhkan. Engkaulah Maha Pengabul segala doa kami. Amiiin [HEFB@Solikhin Abu Izzuddin]

Buah Mojo



No comments:

Post a Comment