"Unzhur maa qaala walaa tanzhur man qaala.." [Ali ra]

Saturday 22 October 2011

Dimana Mencari Suami Ideal?

dakwatuna.com - Cahyadi Takariawan 

“Mencari suami ideal dimana ya pak ?” tanya mbak Diyan Hastari pada postingan saya terdahulu tentang Sepuluh Karakter Suami Ideal. Sebuah pertanyaan yang menarik.
Adakah sebuah tempat yang menyediakan suami ideal, dimana para perempuan lajang yang hendak menikah tinggal memilih dan membawanya pulang ? Adakah supermarket yang menyediakan stock suami ideal dan kita tinggal membayar harganya di kasir ? Bahkan, adakah seseorang yang bisa disebut sebagai suami ideal ?
Ideal itu adalah proses dan usaha “menjadi”. Bukan pada “hasil jadi” yang bernama “suami ideal”. Namun justru pada proses dan usaha yang terus menerus dilakukan untuk mencapai “hasil jadi” tersebut, yang ujungnya belum tentu akan sampai kepada titik idealitas yang diharapkan. Belum tentu sampai, namun proses dan usaha itulah yang memberikan arti dan makna dalam diri kita.
Memahami Proses
Jangan berharap mendapatkan suami ideal saat seorang wanita memutuskan untuk menikah. Sungguh ia hanya menikah dengan seorang lelaki yang biasa saja, yang akan melakukan pembelajaran bersama, berproses bersama, menuju kepada kondisi ideal yang diharapkan. Proses inilah yang harus dilakukan dengan konsisten dan penuh kesabaran, karena teramat banyak kendala menyusuri setiap langkah dan konsekuensinya.
Semua orang selalu memiliki sisi kelebihan dan kekurangan, maka saat mengawali hidup berumah tangga, setiap laki-laki dan perempuan harus menyiapkan diri untuk menghadapi semua sisi yang dimiliki pasangannya. Tidak boleh hanya siap menghadapi sisi kebaikannya dan tidak siap melihat sisi kekurangan pasangan. Mungkin saja masih amat banyak kekurangan pasangan, namun bukankah kita semua tengah melakukan sebuah proses menuju kondisi yang lebih baik ?
Kadang dijumpai seseorang yang tidak sabar menghadapi kekurangan dan kelemahan pasangan. Ia tidak mau menerima kenyataan bahwa dalam diri pasangannya ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapannya. Padahal pasangannya tengah berusaha melakukan proses dan usaha agar bisa sesuai harapan, namun namanya proses, tidak semudah membalik telapak tangan. Semua pihak harus bersabar dan memahami adanya proses dan usaha yang tengah dilakukan oleh pasangannya.
Mencari Suami Ideal di Rumah Sendiri
Tidak ada toko yang menjualnya. Tidak ada lembaga yang menyediakannya. Tidak ada instansi yang memiliki stock dan siap dibagi-bagikan kepada para perempuan lajang yang akan menikah. Suami ideal itu didapatkan di rumah tangga yang dibentuk antara seorang lelaki biasa dan seorang wanita biasa. Didapatkan dari sebuah prosesi pernikahan yang sah, yang ditindaklanjuti dengan konsistensi kedua belah pihak, untuk berproses menuju kondisi ideal.
Konon, “hanya lautan dengan ombak hebat yang bisa melahirkan pelaut tangguh”. Ya, bukan lautan yang tenang, justru laut yang bergelombang. Gangguan, cobaan, ujian yang dihadapi keluarga dalam kehidupan sehari-hari, akan membentuk karakter sebagai suami dan sebagai istri yang semakin berkualitas ideal. Maka, wajar di awal pernikahan, baik suami maupun istri berada dalam situasi “culun”, polos, dan apa adanya, karena belum menghadapi benturan dengan ombak kehidupan keluarga.
Seorang lelaki yang telah membina kehidupan rumah tangga selama tiga puluh tahun, tentu lebih memiliki perspektif yang luas dan dalam tentang sosok suami ideal, dibandingkan dengan lelaki yang baru setahun menikah. Demikian pula, lelaki yang telah memiliki anak dari hasil pernikahannya, akan memiliki gambaran yang lebih kuat tentang suami ideal, dibanding dengan lelaki lajang yang baru akan melaksanakan pernikahan. Kita tidak bisa membandingkan mereka semua, karena tidak berada dalam kondisi dan situasi yang bisa dibandingkan.
Artinya, “jam terbang” menjadi memiliki arti. Pilot yang pertama kali terbang tidak bisa dibandingkan dengan pilot senior yang sudah ribuan kali memimpin penerbangan. Jam terbang mereka tidak bisa dibandingkan. Untuk itulah, jangan bandingkan suami Anda dengan lelaki lain, karena semua orang memiliki kondisi yang berbeda. Tidak layak membandingkan suami Anda dengan suami orang lain.
“Menurutku, pak Budhi itulah sosok suami ideal”, kata Rita kepada suaminya, Bambang. “Ya benar. Budhi itu suami ideal, karena Novie juga istri ideal”, jawab Bambang membalas omongan istrinya.
Tidak perlu mencari-cari dari orang lain. Pada diri suami satu-satunya yang ada di rumah Anda dan selalu mendampingi Anda itulah, Anda akan mendapatkan sosok suami ideal. Jangan menyesali pernikahan yang sudah dengan sadar Anda laksanakan. Yang paling penting justru melakukan proses secara konsisten dan kontinyu, untuk membentuk berbagai karakter ideal dalam diri suami dan istri, agar masing-masing menuju kondisi yang lebih baik.
Membantu Suami Menjadi Ideal
Dalam kehidupan keluarga, semua pihak saling memberikan pengaruh, positif maupun negatif. Seluruh problematika dalam kehidupan rumah tangga selalu ada andil dan kontribusi dari kedua belah pihak, suami dan istri. Maka, jika menghendaki memiliki suami ideal, para istri harus membantu suaminya untuk selalu berproses menuju kondisi ideal.
Berikan kepercayaan kepada suami, agar ia memiliki perasaan nyaman karena mendapat kepercayaan dari istri. Hindarkan bentuk kalimat negatif untuk menyampaikan keinginan karena akan berpotensi menyebabkan suami merasa diadili dan dihakimi. Gunakan kalimat positif untuk mendorong suami agar selalu berproses menuju kebaikan.
“Aku benci sekali penampilanmu yang tidak pernah rapi”, ini adalah contoh kalimat negatif, yang dimaksudkan istri untuk membuat suaminya tampil lebih rapi. Namun bentuk kalimat negatif seperti ini sejak awal sudah membuat barrier, suasana yang tidak nyaman pada diri suami, karena merasa tidak dihargai dan tidak dipercaya.
“Aku bangga sekali menjadi istrimu. Engkau suami yang ganteng dan selalu bekerja keras demi keluarga. Namun akan lebih ganteng jika engkau lebih memperhatikan kerapian penampilanmu. Sedikit saja, engkau cuma perlu lebih rapi dalam berpakaian,” ini adalah contoh kalimat positif yang lebih terasa nyaman pada hati suami. Sama-sama ingin mengubah penampilan suami, penggunaan kalimat positif lebih efektif daripada kalimat negatif.
Itulah di antara cara membantu suami untuk berproses menjadi ideal. Dia tidak akan bisa menjadi ideal dengan sendirinya, namun perlu proses bersama. Saling melengkapi, saling menguatkan, saling mengisi, saling memberi, saling menasihati, saling menjaga, saling memahami proses yang tengah terjadi.
Nah, Anda bisa mendapatkan sosok suami ideal dari proses dan usaha yang Anda lakukan bersama pasangan. Seiring sejalan, saling menguatkan proses dan usaha yang tengah dilakukan, untuk menuju kondisi ideal.

Monday 17 October 2011

MUHASABAH CINTA


Seingat saya, saya dulu tidak begitu suka nasyid, sukanya belajar sambil dengerin sesuatu. Sebagai teman belajar, mendengarkan radio menjadi salah satu bukti bahwa kehidupan masih ada disekeliling saya. Mungkin ini terjadi karena kebiasaan kecil saya. Ibu saya hampir setiap malam menemani belajar. Sekedar menemani. Setelah beliau tiada, [i miss you Mom...] saya jadi suka dengerin radio. 
Hingga...saya akan mudah menghapal sesuatu jika ia terdengar berulang. Seperi lirik nasyid muhasabah cinta ini. Bukan sekedar menghapal jadinya. Lebih tepatnya, memahami mungkin. Semakin saya serius mendengar lantunan edcoustic, haru semakin menyeruak...
saya suka banget dengan reff-nya... Harapan saya juga sama "Jika ku harus mati Pertemukan aku dengan Mu" ada tambahan..."pertemukan saya dengan ibu-bapa dan keluarga saya di surga-Mu...'
Lalu....ini dia liriknya

Judul       : Muhasabah Cinta
Munsyid : EDCOUSTIC

Wahai pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dari Mu
Kupasrahkan semua pada Mu
Tuhan baru kusadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini ku harapkan cinta Mu
Reff
Kata kata cinta terucap indah
Mengalir berdzikir di kidung do’a ku
Sakit yang kurasa biar
Jadi penawar dosaku
*
Butir butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya Illahi Muhasabah cintaku
Tuhan kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku dengan Mu

Back to Reff
Back to *
Repeat Reff 2x

Monday 10 October 2011

Tujuh Surga



Album : Tujuh surga
Munsyid : Edcoustic feat Fika


Kumandang cinta bergema hingga kehati
Lafaz lafaz asmara memanggil jiwa yang rapuh
Rapuhnya aku Kau Maha Tahu
Pagi siang malam dunia yang kutuju
Saat kujatuh baru kusadar Kau lah segalanya

Reff:
Tuhan kuangkat kedua tanganku
Sudikah Engkau menerima cintaku
Berdarah-darah akan kutempuh
Menggapai tarikat cinta-Mu
  
Tujuh surga pun aku tak pantas
Menerima diri yang bersimbah dosa
Kuharap cinta dan ampunanMu
Setinggi arasy-Mu seluas semesta cinta


Dengerin nasyid ini jadi inget diri sendiri, gak kebayang sebanyak apa dosaku ini. Tiap kulantunkan istighfar dengan penuh harap Allah ampuni dosa-dosa yang terlewat, eeeee...tak dinyana adakala masih aku ulangi juga. Hmmmmmm...jadi mikir-mikir, diri ini tak sadar saat menyinggung teman, misalnya. 
Semoga Allah tuntun diri ini...selalu,
 
Ya Allah...hamba mohon cinta-Mu, dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu, serta amalan yang mendekatkan aku pada cinta-Mu.

Aamiiiin...





MUNAJAT

Ya Allah...anugerahilah rasa takut mati pada diri hamba. Namun...bukan takut mati karena belum kaya atau ingin menikmati kenikmatan hidup lebih lama, melainkan takut mati jika belum menggunakan hidup semestinya.
Hamba tahu dan hamba yakin bahwa pengadilan kubur dan pengadilan akhirat akan digelar kemudian dibentangkan sekecil-kecilnya kelakuan hamba.
Aduhai ya Rabb...Engkau-lah Pemegang Segala Rahasia. Di tangan-Mu-lah semua catatan amal berada. Bagaimana jika kelak Engkau bentangkan catatan harian kehidupan hamba. Sedangkan keburukan lebih banyak daripada kebaikan?
Ampuni hamba ya Rabb...dan panjangkan umur hamba. Namun ... panjangkan umur hamba dalam kebaikan dan ketaatan. Buatlah diri sadar dan menyadari bahwa kematian itu di depan mata. Kalau bukan sekarang hamba mengubah kehidupan ini menuju kehidupan yang Engkau ridhai, kapan lagi waktu hamba untuk memperbaikinya?
Ya Allah...mudahkanlah apa yang sulit, ringankanlah apa yang berat, dan berikanlah jalan keluar apa yang buntu. Engkau Yang Maha Segalanya, Engkau Yang Maha Besar, dan Engkau Yang Maha Kuasa

Ku renungi kehidupanku yang lalu...untuk kehidupan ke depan.

Kado panjang Umur...Hiduplah untuk Yang Maha Hidup, buku Ustadz Yusuf Mansur

    ***                              ***                                     
Detik berlalu, menit bertambah, dan jam pun terus berputar, 1, 2, 3...24, hari pun berganti, minggu pun berlalu, bulan ke bulan berikutnya, tahun demi tahun...sisa usia makin menipis sedang kematian itu makin dekat secara otomatis,dan surga itu dianugerahkan atas hamba karena Rahmat Allah semata,..lalu amalan surga apa yang sudah aku lakukan?  surga manakah yang aku rancang untuk aku masuki masuki?

Ya Rabb...

Ajari kami selalu ;
memberi sebelum menuntut,
berfikir sebelum bertindak,
santun dalam bicara,
tenang dikala gundah,
diam kala emosi melanda,
bersahaja diatas kebenaran,

Ya Rabb..
Ajari kami bersyukur dalam samudera nikmat-Mu,
bersabar dalam setiap ujian-Mu.

Rabb..
Jadikanlah kami sesegar & sesejuk embun di pagi hari,
sejernih mata air,
sehening malam dalam sujud qiyamul lail,
Jadikanlah kami selayaknya mentari yg setia menyinari bumi...

Rabb...Tuntun kami saat kami tersesat, bimbing kala kami melangkah menapaki kehidupan, ampuni kami dalam setiap khilaf...
Aamiiiiiin...





Kieru To Modoru

tsu ichi dakega kokoro kara kitai shite iru
nama toshi watashi wa anata kara yuru


kurasa alam tak berpihak,
kini hendak kemana kaki berpijak
dedaunan pun berguguran
isyaratkan langkah yang merapuh


ragaku pun terhempas jauh
terseret waktu hidupku yang membisu
salah, salah yang telah lalu
melukiskan akhlaq ku yang beku


awasete jiko jiga
omo ni modosu ni wa
watashi o aishi shizen sugiru
anata no aiga imamade ishika


tsuru tsu mori wa nai no yona
naifu wa ana wa anaga
watashi o ashi otoga
chucho sinai


ya Alloh, Anta yaa Rahman yaa Rahim


tsu ichi dakega kokoro kara kitai shite iru
nama toshi watashi wa anata kara yuru


Tuhan ajari aku
tentang arti rela
atas segala yang terjadi
dalam hidupku


anugrahkan ampunan
atas salahku
setelah lama hilang
izinkan ku kembali

^_^  *_*

Lirik Aka Canovea, nasyid Indonesia-Jepang...pertama mendengar lewat streaming sebuah radio swasta muslim nun jauh disana langsung terkesan, KEREN. Kali kedua dan berikutnya mendengar lewat pesawat radio dari stasiun yang berbeda. Ternyata nasyid ini jadi jawara nasyid request di radio muslim kota sebelah, dan beberapa radio swasta lain. Banyak juga penggemarnya. Saya sih tertariknya dengan suara Kang Aka begitu empuk menggunakan bahasa Jepang. Munsyid dari selatan Bandung. 'Kieru To Modoru' dibawakan dan diciptakan oleh Kang Aka yang tak lain adalah Kusmayadi Sasmita, salah satu personil Nahawan Voice atau yang akrab dipanggil Kang YADI. Waduh...jadi makin ingin segera ke Jepang nih...

SURGA

Di Surga itu gimana sih... Berikut Allah menggambarkan surga dalam Al Qur'an, yang belum pernah dilihat manusia, dirasakan manusia, bahkan dalam bayangan, halusinasi pun tidak...
1. Penghuni surga itdak merasakan lelah seperti di dunia (QS. 15:48)
2. Tidak ada rasa lesu bagi penghuni Surga (QS. 35:35)
3. Dicabut rasa dendam di hati para penghuni Surga (QS. 7:43)
4. Tidak mengalami pusing dan mabuk di surga oleh karenanya khamar menjadi salah satu minuman di sana sebab pengharaman itu illatnya memabukkan (QS. 56:19)
5. Tidak mengalami kematian si Surga (QS. 44:56)
6. Penghuni surga memiliki tubuh baru beda dari dunia (QS. 10:4)
7. Tidak ada sengatan matahari dan tidak ada dingin yg sangat dan ada naungan (QS. 76:13-14)
8. Dilayani oleh pelayan-pelayan muda dan tetap muda bagaikan Mutiara (QS. 76:19)
9. Penuh kenikmatan dan bagaikan kerajaan (QS. 76:20)
10. ada mata air salsabil (QS. 76:18)
11. Tidak ada kata yang tidak berfaedah dan tidak ada perbuatan Dosa (QS. 52:23)
12. Dinikahkan dengan bidadari …. wow nikah ! (QS. 52:20)
13. Dipuaskan oleh Tuhan (QS. 52:19)
14. Para istri digembirakan (QS. 43:70)
15. Segala yang kita makan di surga tidak akan dipertanggungjawabkan pada Tuhan (QS. 40:40)
16. Para pelayan surga tidak ganjen (QS. 38:52)
17. Surga penuh kenikmatan (QS. 26:85)
18. Paling baik dan paling indah tempat tinggalnya (QS. 25:24)
19. SURGA adalah apa saja yang kita inginkan terlaksana (QS. 25:16)
20. Penghuni surga diberikan istana (QS. 25:10)
21. Diberikan perhiasan (QS. 22:23)
22. dll