Terinspirasi
dari twitter Moh. Fauzil Adhim membuat jantung seakan berhenti berdegup
[hehe...lebay dikit]. Sebenarnya hanya dari kalimat ini sih “bahkan dari pernikahan yang mungkin tidak sempat engkau jalani karena
kematian datang lebih cepat daripada pernikahan”. Efeknya, memacu semangat
baru, semangat menghimpun niat yang mungkin sudah terserak. Semangat memperbaharui
niat dalam perjalanan panjang ini, yang mungkin sudah berbelok dipersimpangan. Semangat baru...semangat
menimba ilmu sambil berbenah dalam dan luar diri alias semangat memantaskan
diri. Bersemangatlah...Bukankah Allah telah menjanjikan laki-laki yang baik untuk wanita yang
baik? Laki-laki mukmin untuk wanita mukmin, dst. Makin tambah semangat bukan...???
(*_*)
Saya pernah dapat sms dari teman, isi smsnya begini. “Kalau mau laki-laki yang sempurna mati aja dulu,nanti nikahnya di surga aja,”. Saya tidak peduli maksud dan tujuan si pengirim sms tersebut, saat itu justru sms tersebut memacu saya untuk berpikir pantas ga saya masuk surga, hehe... de javu dengan twitter Ustadz Fauzil. Ini sih versi saya ya, bagaimana dengan Anda?
Saya pernah dapat sms dari teman, isi smsnya begini. “Kalau mau laki-laki yang sempurna mati aja dulu,nanti nikahnya di surga aja,”. Saya tidak peduli maksud dan tujuan si pengirim sms tersebut, saat itu justru sms tersebut memacu saya untuk berpikir pantas ga saya masuk surga, hehe... de javu dengan twitter Ustadz Fauzil. Ini sih versi saya ya, bagaimana dengan Anda?
Twitter lengkapnya ini ya...
1. Semoga Allah Ta’ala ampuni saya. Baguskan niat dan perbaiki
terus-menerus.
2. Selama prjalanan menuju
prnikahan, tak ada bekal yg lebih penting u/ engkau prsiapkan melebihi niat
& ‘ilmu. Keduanya saling berkait.
3. Niat akan menentukan nilai dari
pernikahan yang akan engkau jalani, >>
4. >> bahkan dari pernikahan
yang mungkin tidak sempat engkau jalani karena kematian datang lebih cepat
daripada pernikahan.
5. Tetapi niatmu yang lurus dan
kesediaanmu untuk berbenah mempersiapkan diri menunaikan sunnah Nabi saw.
berupa menikah, >>
6. >> akan menentukan apa
yang akan engkau dapatkan dari Tuhanmu, Allah ‘Azza wa Jalla yang tiada sekutu
baginya.
7. Dan tidaklah engkau dapat
menata niat dan membaguskan tujuan dengan benar kecuali dengan memahami
ilmunya.
8. Ilmu juga sangat penting bagi
keberlangsungan pernikahan.
9. Sebaik apa pun niatmu dalam
menikah, engkau memerlukan ilmu untuk memasukinya, menjalani dan merawatnya.
10. Maka, tidak ada yang lebih
mendesak untuk aku pesankan kepadamu melebihi niat dan ‘ilmu.
11. Smakin jauh mngarungi
pernikahan, semakin terasa pula betapa kurangnya bekal yang ada pada diri ini
sebelum memasuki pernikahan.
12. Tampaknya sepele, tapi niat
amat sering terabaikan sehingga tidak tertata dengan baik.
13. Sangat berbeda antara apa yang
kita ucapkan dengan apa yang sungguh-sungguh mendasari dan menggerakkan kita
untuk menikah.
14. Sesungguhnya, sebaik-baik
perkataan adalah kalamuLlah, yakni Al-Qur’anul Karim.
15. Dan sebaik-baik petunjuk
adalah petunjuk Rasulullah Muhammad shallaLlahu ‘alaihi wa sallam.
16. Jika engkau mengingini
prnikahan penuh barakah, maka ikuti ptunjuk mnusia yg paling baik ptunjuknya,
yakni Muhammad Rasulullah saw.
17. Perhatikan apa yang
mendatangkan barakah, apa pula yang menjadikan pernikahan sangat besar
barakahnya.
18. Mari kita ingat sabda Nabi
saw., “Sebaik-baik mahar adalah yang paling mudah (ringan)." (HR.
Al-Hakim).
19. Perhatikan olehmu: yang paling
mudah maharnya. Maka sederhanakanlah olehmu mahar.
20. Perhatikan juga sabda Nabi
saw. yang menjadi penegas betapa sederhananya mahar merupakan salah satu bentuk
keutamaan.
21. Sabda Nabi saw., “خَيْرُ النِّكَاحِ أَيْسَرُهُ Sebaik-baik pernikahan adalah
yang paling mudah (maharnya).” (HR. Abu Dawud).
22. Hadis ini menunjukkan dengan
sangat jelas kepada kita tentang keutamaan meringankan mahar.
23. Maka janganlah engkau
memberat-beratkan diri dg prkataan orang bahwa Nabi saw berikan mahar kpd
isterinya dlm jumlah amat fantastis.
24. Sebuah tulisan di majalah
bahkan dengan berani berkata bahwa Nabi saw. memberikan mahar senilai 3 milyar
rupiah.
25. Ini adlh prkataan yg dpt
mnyebabkan fitnah syubhat & skaligus fitnah syahwat; dua sebab kerusakan yg
amat serius akibatnya bagi iman.
Semoga bermanfaat ...
Awal membaca twitter beliau saya sepakat banget tentang niat dan ilmu, kirain enndingnya tentang itu juga, eee...ternyata masuk ke mahar yang mampu mendatangkan barokah. Tak apa deh...kali lain waktu mbahas bebekalan menuju dan menjalani pernikahan.
Yang pasti sahabat-sahabatku...kita kembalikan semua niat, aktivitas kita ke sebaik-baik perkataan yaitu kalamuLlah, Al-Qur’anul Karim. Dan sebaik-baik petunjuk
adalah petunjuk Rasulullah Muhammad shallaLlahu ‘alaihi wa sallam.
Semangat ya...
Semangat ya...
No comments:
Post a Comment