Jalanan yang tadinya lengang sepanjang jalur lambat ring road selepas jln imogiri barat ke arah timur, mendadak terlihat kemacetan. Setelah mendekati kemacetan baru nampak ternyata antrian cek perlengkapan kendaraan. Sejujurnya perasaanku tadi membisikiku untuk belok kanan jln paris, tapi logikaku menuntunku untuk terus. Sejatinya tidak masalah bagiku dengan perlengkapanku, hanya aku harus sedikit mempertebal sabarku atas antrian panjang ini. Ada tiga poltas diujung antrian, otomatis ada tiga baris yang sabar mendekat. Memindah posisi tas bagiku sama halnya menyiapkan perlengkapan yang pasti ditanyakan. Aku memilih posisi barisan tengah. Bagi mereka yang lama dalam menyiapkan perlengkapan lebih memilih menunda masuk barisan antrian, dan itu bagus menurutku. Mendekati antrian ketiga mendadak ibu ibu samping kiriku mengajakku ngobrol sejenak. Dua antrian depan ku beres, lancar. Tapi tidak begitu halnya dengan ibu ibu samping kiriku, ketika aku masuk antrian kedua, beliau berada di posisi ketiga.. Dan saat antrian depanku lolos, ibu samping kiriku mendadak menyerongkan motornya kearah kanan. Ke arah antrianku. OMG... karena sudah tepat di depan poltas, otomatis poltas melaksanakan tugasnya. Eeeeehhhh.... Ternyata ibu itu msh nyari nyari perlengkapannya akhirnya poltas mengalihkan ke antrian kananku yang kebetulan petugas sisi kanan sedang melakukan tugas lain. Ada yang membuatku tertegun diakhir peristiwa ini. Ibu itu ternyata SIM nya sudah kadaluwarsa, hingga diminta untuk menepi. Oh ternyata... Beliau pingin ditilang segera, mungkin.
#budayakanantri
#hargaisesama
#belajarsabardisuasanaapapuniniyangsulit
#budayakanantri
#hargaisesama
#belajarsabardisuasanaapapuniniyangsulit
No comments:
Post a Comment