"Unzhur maa qaala walaa tanzhur man qaala.." [Ali ra]

Tuesday, 8 September 2015

SYUKUR

Dulu...
Aku sering berpikir, ketika aku dalam perjalanan ditengah hujan, pasti menyenangkan menggunakan mobil. Namun ketika deretan kendaraan memenuhi jalan, macet, syukurku...aku ditemani motor hingga aku mudah menyelinap diantara celah kemacetan.
Dulu....
Saat aku selalu melakukan perjalanan dengan bus, aku sering berpikir pasti enak menggunakan motor sendiri, bisa kemana-mana tanpa harus menunggu penumpang lain. Namun...saat bus berhenti di lampu merah dan aku perhatikan sekeliling, nampak banyak orang berkendara, banyak pula yang  bersepeda. Syukurku...aku tak perlu berpikir bagaimana mengendarai motor/sepeda. Aku bisa santai sambil istirahat, tidur.
Dulu...
Aku sering merenung. Betapa sedikitnya penghasilanku. Tapi ketika melihat  mereka mengais tempat sampah, syukurku atas nikmat lebih ini.
Dulu...
Aku tak pernah berpikir atas mudahnya aku berjalan, mudahnya aku bernapas, mudahnya aku melihat, mudahnya aku bicara, nikmatnya minum, lezatnya makanan. Namun, saat aku melihat pipimu besar sebelah, syukurku atas nikmat sehat jasmaniku.
Dulu....
Aku berpikir, bahagia itu saat apa inginku ada. Namun saat melihatmu memiliki semua inginmu, bahagiamu tiada. Syukurku inginku tak selalu ada, sebagai pelajaran bagi ku bahwa di tiap usaha tak selamanya berada. Hingga rasa menerima apa yang ada sebagai pelajaran jalan menuju bahagia.
Dulu....
Aku berpikir, kehebatan dan kesuksesan terwujud dengan adanya sukses di pendidikan tinggi. Syukurku...kesadaran bahwa kehebatan ku bukanlah dari itu semua, namun dari apa yang bisa aku beri pada orang lain. Dari ilmu yang aku miliki, dari harta yang aku hasilkan, dari tempat tinggal yang aku huni, dari waktu yang terus berjalan.
Alhamdulillah...

Enam Model Rumah Tangga

Adalah sunatullah setiap makhluk dimuka bumi Allah ciptakan berpasangan. Demikian halnya manusia, Allah ciptakan laki-laki dan perempuan sebagai pasangannya. "Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS Ar-Ruum : 21). "dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan." (QS An-Naba' : 8). "Maha Suci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (QS Yaasin : 36) Kecenderungan satu sama lain yang menjadikan keduanya (laki-laki dan perempuan) melembaga sesuai norma masyarakat dan aturan pemerintah dalam wujud rumah tangga. Latar belakang keduanya membentuk rumah tangga dan perilaku dalam berumah tangga menjadi dasar terbentuknya model rumah tangga. Model ini saya tulis sesuai dengan isi pengajian walimatul 'ursy Hari-Ika Ahad, 6 September 2015 di Samigaluh Kulon Progo. Seperti apa dan mau seperti apa rumah  tangga kita dapat dilihat dari enam model rumah tangga berikut :  
  1. Model pasar. Serba tawar menawar, dengan berbagai karakter penjual dan pembeli yang beraneka ragam, adakalanya diikuti emosi, kelembutan. Misal sebuah keluarga mendapat undangan, "Bu...ayo nanti kita datang kondangan, " ajak suami dengan lembut. Ketika itu istri sedang sakit gigi, pipi bengkak bau remason pula.  Diajak seperti itu istri langsung menjawab dengan kasar "Pak e ini gimana, lha wong lagi sakit gigi, kepala pusing kok diajak kondangan"  [kenapa istri yang dijadikan contoh kasar ya? apa karena yang ngisi pengajian bapak-bapak]
  2. Model hotel. Hotel bersih, kamar mandi, tempat tidur bersih, loby bersih, taman bersih. Segala fasilitas hotel bersih, tapi tamunya adakalanya mempergunakan fasilitas itu sebaliknya. Rumah tangga model hotel seperti itu juga, suami menjaga kebersihan, baju kotor ditaruh ditempat baju kotor, setelah memakai handuk, handuk diletakkan di jemuran. Tapi istri sebaliknya, setelah memakai handuk di taruh di tempat tidur, dsb [aduhhhh...istri lagi] 
  3. Model rumah sakit. Di rumah sakit ada dokter ada pasien ada perawat. Dokter butuh pasien,  dan sebaliknya pasien butuh dokter. Dalam rumah tangga suami butuh istri dan sebaliknya istri membutuhkan suami, saling membutuhkan satu sama lain. 
  4. Model kuburan. sepi, sunyi, karena penghuni kuburan diam. Rumah tangga model ini juga demikian, sepi, sunyi. Suami istri saling diam. Tidak ada komunikasi, tanpa sapa, bahkan senyuman pun tidak. Bicara saat membutuhkan salah satu dari keduanya.
  5. Model sekolah. Sekolah tempat belajar, ada guru yang mengajari, ada murid yang diajar.  saling ajar, saling melengkapi. Rumah tangga model sekolah begitu pula, saling ajar karena tidak ada yg sempurna. Saling melengkapi. Istri belum paham sholat ya suami mengajari. [istri lagi....hehehe]
  6. Model masjid. Masjid, rumah Allah, tenang menentramkan. Banyak didatangi orang, banyak orang ingin berlama-lama di sana. Semua orang memasukinya untuk mengingat Allah,  dalam ketaatan, mencari ketenangan jiwa, selalu berharap kebaikan. Rumah model ini pun demikian, penghuni-penghuninya selalu mengingat Allah, penolong agama Allah. QS Muhammad : 7 "Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkanmu."

 Jadi....apa dan mau model apa rumah tangga yang kita bentuk? Pesan Ustadz jadikan keluarga kita keluarga sakinah-penuh ketenangan, mawaddah-cinta-saling instropeksi diri, wa rohmah-saling asah saling asuh saling asuh.

(^_^) ****)I(****Selamat berjuang****)I(**** [^_^]