"Unzhur maa qaala walaa tanzhur man qaala.." [Ali ra]

Friday, 20 December 2013

BAHAGIA BERSAMAMU

Pagi kedua kalinya.
Aku melihat keduanya menyusuri jalan beraspal diantara pematang sawah. Saat ini.., padi-padi mulai menundukkan diri, seakan memberi pesan padaku bahwa bulan ini mereka pun semangat menyambut Ramadhan. Pagi yang cerah berselimut udara sejuk nan segar alami, sangat tepat sebagai area berjalan-jalan. Senyum bahagia terpancar di wajah-wajah mereka sempat tertangkap olehku ketika kami berpapasan. Sejatinya bukan senyum untukku. Tapi... Senyum bahagia, saat sinar mentari menyapa lembut menghangatkan kulit mereka.
Pagi kedua kalinya.
Aku terpesona oleh keduanya. Mereka tak lagi muda. Satu dari keduanya tak lagi berjalan dengan kedua kakinya. Seorang wanita menua dan mengurus duduk di kursi roda tak lagi baru. Seorang lelaki menua mendorong perlahan sesekali berhenti, sesekali berkelok, adakalanya berbincang.
Pagi kedua kalinya.
Aku sadar betul, tak satu pun diantara kita ingin mengalami hal yang sama. Tak juga padaku sendiri, tak juga pada orang-orang di sekitarku. Sakit bukanlah pilihan. Gaya hidup saat sehat, juga sikap bijak saat ujian sakit menerpa sesungguhnyalah yang lebih utama. Juga... seberapa kah kita ridho dengan ketentuan-ketentuan-NYA.

*160713_selasa pagi,

Tuesday, 10 December 2013

Kesempurnaan Al Fatihah

Tulisan ini merupakan bagian dari buku ESQ-nya Ary Ginanjar Agustian, sub bab kekuatan dan kesempurnaan Al Fatihah halaman 132-134. Al Fatihah merupakan: 
* pembuka yang sempurna bagi segala macam keberhasilan dan kebaikan. 
* penyembuh dari hati dan pikiran yang tidak sehat. 
* pedoman dasar bagi segala kecerdasan hati atau akhlak manusia. 
* pemelihara hati dan pikiran. 
* bekal maha penting untuk menggapai cita-cita dan harapan. 
* ungkapan rasa syukur dari segala yang telah dicapai. 
* perwujudan dari sebuah harapan atau permohonan yang bisa membantu untuk selalu teringat akan visi yang harus diraih. 
Ayat 1 : Dengan nama الله Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Mulailah atas nama الله. Prinsip ini menyadarkan kita untuk selalu bersikap rahman dan rahim kepada setiap orang. 
Ayat 2 : Segala puji bagi الله Tuhan semesta alam. Memuji الله : sumber kecerdasan emosi dan spiritual, agar selalu merasa dalam curahan rahmat الله, pemilik alam semesta raya sehingga terasa tentram dan terlindungi. Ayat 3 : Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bekal : Sikap Memberi. Tidak merugikan orang lain dan selalu berusaha membantu, menolong orang lain. 
Ayat 4 : Pemilik/Raja Hari Pembalasan.. Tujuan : Visi. Selalu berorientasi pada masa depan, dan memiliki harapan yang jelas, serta memiliki perencanaan untuk setiap langkah yang akan dibuat sehingga akan memiliki kesadaran penuh bahwa cara untuk meraih keberhasilan haruslah atas nama الله disetiap tindakan, selalu memuji dan mengingat sifat-sifat الله serta berbekal sikap rahman dan rahim. 
Ayat 5 : Hanya kepada-Mu kami mengabdi dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan. Memelihara prinsip integritas, hanya kepada الله. Memiliki komitmen dan selalu konsisten dalam mencapai tujuan. Selalu merasa dilihat/diawasi الله. 
Ayat 6 : Tunjukilah kami jalan yang lurus. Pedoman aplikasi, langkah menuliskan naskah pikiran kedalam alam nyata berupa suatu tindakan yang dilandasi pada format hati dan pikiran yang terbentuk pada ayat 1, 2, 3, 4, 5 sehingga langkah Islam dapat diaplikasikan secara total dengan karakter yang kokoh dan teguh. 
Ayat 7 : Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang dimurkai, bukan jalan yang sesat. Penyempurnaan asahlah gergaji. Teruslah asah hati, piliran dan pelaksanaan sehingga terbentuk suatu tingkatan baru yang lebih baik dan lebih sempurna. Teruslah mencari ridho الله. 
Ayat 8 : Aamiiin Syukur : ikhlas. Tetaplah ikhlas menerima segala hasil yang baik, karena semua dari الله

Wednesday, 4 December 2013

Terjemah Surat Al Ikhlash

Surat Al Ikhlas merupakan surat ke-122, diturunkan di Mekah terdiri dari 4 ayat. Surat ini menjelaskan arti keEsaan Allah. Berikut terjemahannya :
1. Kartakanlah : '' Dialah Allah, Yang Maha Esa.
2. Allah sfalah Tuhan yang bergantung kepada segala sesuatu,
3. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak pula seorangpun yang setara dengan Dia. "

Monday, 2 December 2013

Terjemah Al Baqoroh 284-286

Tiga ayat terakhir Al Baqoroh sering kali kita denger saat sholat jama'ah. Saya suka dengan ayat ini. Ayat 284 : Milik Allah-lah apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscayaAllah memperhitungkan (tentang perbuatanmu itu) bagimu. Dia kehendaikidan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahsa kuadsa atas segala sesuatu. Ayat 285 ; Tasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al Quran) dari Tuhannya, demikian pula orang orang yang beriman. Semua berinan kepada Allah, malaikat- malaikat-Nya, kitab- kitab-Nya dan rosul-rosul-Nya. (Mereka berkata), "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rosul-rosul-Nya". Dan mereka berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali." Ayat 286 : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdo'a),"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."