"Unzhur maa qaala walaa tanzhur man qaala.." [Ali ra]

Friday, 23 December 2011

Ini Dia Ritual Bermobil di Jalan A. Jazuli Yogyakarta


Selalu berminat ikut teman jalan-jalan ibarat sambil menyelam minum air. Itu yang tertanam dalam diri saya. Pertama, adakalanya karena saya memang punya agenda belanja. Kedua, sekedar diajak menemani mereka jalan-jalan. Untuk yang pertama kelihatan untung di saya karena nebeng, hemat bensin, bisa jadi malah dapat traktiran, hehehe. Alasan kedua kesannya saya membuang waktu. Oh tidak, itu hanya kesan, saya justru menikmatinya. Bukan menikmati waktu yang terbuang, tapi justru saya belajar banyak dari teman-teman. Berusaha mengambil hikmah dari segala yang saya lakukan. Diantaranya, saya menjadi semakin tahu tempat-tempat belanja hemat isi kantong. Ini penting bagi saya, entah bagi kaum hawa lain. Juga, saya menjadi lebih tahu dimana saja bisa membeli barang-barang branded. Ehm...
Demikian halnya jelang sore itu, kamis jam 14an. Saya dengan sengaja ikut teman jalan-jalan ke malioboro. Kedua alasan saya pegang teguh. Pertama, karena arah belanja teman searah dengan barang yang ingin saya beli. Kedua, teman saya ingin survai karpet. Nah...dapet semua deh, saya beli sesuatu dan lebih tahu karpet dengan harga miring. Sebenarnya agenda rutin jam 16an hari kamis adalah ke Pogung Baru. Jadi kami harus gerak cepat. Tas laptop kami taruh di bagasi biar aman plus hemat energi. Selalu belanja dengan uang tunai, bawa uang secukupnya untuk nge-rem keinginan membeli barang-barang di luar rencana.
Mencari tempat parkir dekat dengan tempat belanja bukan hal yang mudah jika bermobil ke malioboro. Akhirnya teman saya memarkir mobilnya di jalan Suryatmajan. Mulailah kami menyusuri toko-toko. Dunia plastic, cek harga juga gambar karpet yang dicari, hasil gambar tidak sama. Matahari, disini tujuan saya, hasil sukses. Liman, cek harga juga gambar karpet yang dicari, hasil gambar dan harga tidak sesuai keinginan. Beralih ke matahari muslim, teman saya mencari mukena, hasil belum ada yang sesuai selera. Sekarang menuju AL-Fath cari mukena sekaligus nebeng sholat ‘ashar.  Eh, belum nemu yang pas juga nih mukena. Akhirnya kami putuskan balik. Waktu hampir menunjukkan jam 16an. Survai karpet belum berakhir, masih ada toko manis di jalan Joyonegaran yang belum di kunjungi. Dari Suryatmajan mesti muter dulu melalui jl Suryopranoto – jl P. Senopati – jl KH. Ahmad Dahlan – jl Bayangkara – jl Joyonegaran. Dengan mempertimbangan waktu akhirnya kami memutuskan untuk ke Pogung dulu, ke manisnya setelah selesai dari Pogung. Eeeittt...mobil terlanjur ambil sisi kanan masuk Mayjen Suryopranoto ke arah selatan. Yah...mesti muter balik, berhasil! Berhasil muter  di depan Progo. Dilema lagi. Ke Pogung lewat mana? Saya sih milih melewati Jalan Kaliurang. Tapi teman saya lebih memilih jalan yang biasa dia lewati, Monjali. Ya sudah...berarti rutenya terdekat dari jl Mataram-Abu Bakar Ali arah Kota Baru [jembatan Kleringan masih dalam tahap pembuatan saat itu]-jl. A. Jazuli-jl. Sunaryo-Jendral Sudirman-Am Sangaji-Monjali-Tirta Marta-Pandega Marta-Pogung blok F70.  
Terlambat. Bisa dipastikan begitu. Selain jauh, bertepatan jam sibuk pulang kantor pula. Dari jl Mataram kami ambil arah Kota Baru. Melewati jembatan kali Code  Abu BAkar Ali teman saya bilang, “naik mobil lewat sini  jendelanya harus terbuka, apalagi kalau sudah belok”. Saya ngikut saja tekan tombol buka jendela, sedikit. “turun lagi” kata teman saya. Saya pikir-pikir masak iya sih? Saya tentu saja tidak tahu hal ini. karena saya langka melalui jalan ini bermobil. Apa karena lewat timur Gondolayu? Apa hubungannya menyusuri Kali Code dengan jendela mobil terbuka? Ketika mobil mulai belok ke arah A. Jazuli teman saya bilang lagi, “turunkan lagi jendela, lewat sini itu jendela kiri mobil harus terbuka lebar”. 75% jendela mobil turun. Ritual macam apa ini. “ Sekarang jalannya pelan-pelan,” kata teman saya. Apa lagi ini pikir saya. “Nah...tengok ke kiri” kata dia sambil tertawa. Hah? Jadi ini yang dimaksud dari tadi? “Saya kalau lewat sini suka sekali, jendela mobil dibuka lebar supaya bisa lihat bunga-bunga dengan leluasa” kata teman saya sambil tertawa.  Bunga sih saya tahu karena di sepanjang A. jazuli berderet toko bunga. Berwarna warni. Saya pun selalu tertarik dan memperlambat laju motor jika lewat jalan ini. Hehehe...di kerjain deh saya. Begini ya ritual melewati A. Jazuli. Buka jendela mobil Anda, pelankan laju mobil, tengok ke kiri lalu...perhatikan apa yang terjadi.
Sepanjang perjalanan kami tak ada ritual resmi apa pun lagi. Sejauh yang saya ketahui dan saya lakukan memang tidak ada ritual tertentu di jalanan. Jika toh ada mungkin itu berawal dari keinginan tersembunyi seperti teman saya tadi. Km 97? Wallahu’alam

Sunday, 4 December 2011

PENGHAPUS DOSA


Sepuluh kesempatan bagi umat Islam agar bisa terhapus dosa-dosanya, yaitu ;
1.    membaca istighfar (memohon ampun),
2.    taubat,
3.    mengerjakan amal-amal kebaikan yang menghapuskan dosa, sebagaimana yang disebutkan dalam firman-Nya :
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat". (QS : Hud :114)
4.     berbagai musibah yang menimpa diri manusia yang lemah karena dosa yang telah dilakukannya. Yang paling berat adalah musibah yang mengantarkannya pada kematian dan yang paling ringan adalah duri yang menusuk dirinya serta teriknya sinar matahari yang menyengat tubuh.
5.    doa orang-orang mukmin shalih yang diperuntukkan bagi yang bersangkutan.
6.    kerasnya rasa sakit saat meregang nyawa dan kesulitan yang dialami oleh orang yang bersangkutan saat menghadapi kematiannya yang kepedihan dan rasa sakitnya tak terperikan
7.     Adzab khubur.
8.    ketakutan yang sangat pada hari menghadap kepada Allah Ta'ala pada hari Kiamat nanti. Itulah saat kita keluar dari kubur kita dalam keadaan menangis karena berdosa seraya memikul semua kesalahan dan kedurahakaan yang telah kita lakukan, lalu kita datang untuk dihadapkan kepada peradilan Allah Ta'ala.
9.    syafa'at Rasulullah shallahu alaihi wa sallam, syafaat para wali, dan syafaat orang-orang yang shalih.
10. rahmat dari Yang Maha Penyayang diantara para penyayang. Saat semua rahmat telah habis, semua pintu telah tertutup, dan habislah semua kemampuan para hamba. Saat itulah datang pertolongan dari Allah Yang Maha Esa lagi Maha Membalas dan datanglah rahmah dari Allah Ta'ala, lalu Dia merahmati, menolong, dan menyayangi. Maka rahmat-Nya adalah akhir dari segalanya, yaitu rahmat dari Yang Maha Penyayang diantara para penyayang.

Selanjutnya Ibn Taimiyah mengatakan, bahwa barangsiapa yang terlewatkan dari sepuluh macam penghapus dosa ini, maka sesungguhnya dia pasti masuk neraka dengan sebenarnya, karena sesungguhnya dia telah lari dari Allah seperti unta yang lari dari pemilikinya dan dia telah pergi dari Allah, sebagaimana seorang budak pembangkang yang pergi dari tuannya.

Sumber Aidh Abdullah al-Qarni

Monday, 21 November 2011

Hijrah yuk...



 Bismillah ...

“(Mereka berdo’a), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. Ya Tuhan kami, Engkau-lah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya.” Sungguh, Allah tidak menyalahi janji. [Qs Ali ‘Imran : 8-9]
Esok, kita tidak tahu apa yang bakal terjadi, 20 menit ke depan kita pun tidak tahu apa yang akan terjadi, bahkan dua detik ke depan kita tak kan pernah tahu apa yang akan terjadi. Semua Allah yang mengatur. Hanya kepada-Nya lah kita mesti berharap. Dan atas karunia juga rahmat-Nya lah tulisan ini terhaturkan.
Hidup layaknya garis lurus, ada pangkal, ada ujung. Pangkalnya lahir, ujungnya kematian. Kita tak kan tahu kapan kita akan bertemu dengan ujung garis hidup kita. Yang terpenting adalah dari pangkal hingga ujung berisi amal semata. Apa pun amal yang dilakukan, semua tergantung dari niatnya. “Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut” (HR. al-Bukhāriy dan Muslim).
Cukuplah Allah saja yang dituju dari setiap amal yang kita lakukan. Kepada Allah dan Rosul-Nya kita berhijrah. Hijrah secara maknawi diartikan sebagai perpindahan dari tempat satu ke tempat yang lain. Dengan harapan memperoleh yang lebih baik.
 “Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” [Qs. Al Hasyr : 18]. Ujung garis hidup kita harus dalam keadaan siap. Dengan taqwa, kesiapan itu direncanakan. Hijrah dapat digunakan sebagai salah satu upaya merencanakan hari esok. Hijrah harus memberikan perubahan. Jika tidak perubahan, belum hijrah namanya. Misal hafalan dari dulu hingga sekarang masih 4 surat pendek dalam Al Qur’an. Perubahan untuk lebih baik di hari esok menuju ujung garis kehidupan. Orang yang paling cerdas, dialah yang paling banyak mengingat mati. Sehingga setiap perubahan diusahakan menjadi bekal untuk kehidupan sesudah mati.
Adapun macam hijrah ;
  1.  Hijrah makani, yaitu hijrah tempat. Di zaman ini hijrah makani harus dilakukan jika lingkungan tempat tinggal sekarang tidak aman, tidak kondusif untuk taat pada Allah, maka semestinyalah melakukan hijrah makani.
  2. Hijrah qalbi, ialah hijrah hati. Hijrah dari kemusyrikan menuju tauhid. Hijrah dari ketergantungan pada makhluk (manusia) menuju ketergantungan mutlak ke Allah.  Hijrah dari tujuan dunia menuju ke yakin pada Allah.  Belajar dari Siti Hajar ketika ditinggal Nabi Ibrahim di lembah yang gersang. Karena tauhid lah Siti Hajar “berbuat sesuatu”, tidak diam. Terus bergerak hingga menyejarah.
  3. Hijrah amaly, yaitu hijrah dari berbuat yang tidak bermanfaat ke hijrah perbuatan yang jauh lebih bermanfaat. Misal dalam menghantarkan anak ke tempat tidur. Hendaknya anak dihantar dengan cerita atau dongeng yang membangun akhlak. Jangan biarkan anak dihantar tidur oleh televisi. Hijrah dari tidak tahu menjadi lebih tahu, hijrah dari tahu menjadi lebih tahu. Hijrah lebih tahu menjadi beramal sholeh, hijrah dari beramal sholeh menuju istiqomah. Hijrah dari istiqomah menuju penjagaan keikhlasan. Hijrah dari belum baik menjadi baik, Hijrah dari baik menjadi lebih baik. Hijrah dari lebih baik menjadi paling baik (ahsanu 'amala).
Tahun baru hijrah hendaknya menjadi awal memperbaiki diri. Hijrah menuju kebaikan diri luar dan dalam. Memang fisik tidak bisa menjadi ukuran, tapi jika akhlak diri cantik maka fisik pun akan terlihat menawan. Ibarat buah jeruk yang dijual. Dari luar pun jeruk berkualitas bagus bisa terlihat, demikian pula jeruk tak berkualitas akan sangat terlihat. Dengan semangat tahun baru hijriyah, mari jadikan diri lebih baik untuk hari esok.
Bunga depan karita-Yogyakarta


Kenangan bersama Teh Ninih dalam takbir akbar di Langenastran no 9 Yogyakarta, 19-11-2011, untuk pertama kalinya dicium beliau. Semoga ketularan kesholihatan, keanggunan, kekaleman, keramahan, kesantunan beliau. “Hijrah hati itu yang paling sulit,” tutur beliau. 
Tanpa mengurangi inti dari tausiyah beliau, tulisan ini berbenah disana-sini. Semoga bermanfaat. Semoga Allah SWT memudahkan jalan para pencari hidayah, memudahkan setiap niat dalam beramal sholeh, meneguhkan dalam keistiqomahan, memudahkan keikhlasan tersimpan dalam qalbu. Aamiiin...   []

Saturday, 19 November 2011

Cukuplah Allah Pelindung Kita



Jika engkau merasa lelah dan tak berdaya atas usaha yang sepertinya sia-sia belaka,.. sesungguhnya, engkau tak perlu merasa putus asa, karena Allah SWT tahu betapa keras engkau sudah berusaha dalam pekerjaanmu.

Lalu,,, ketika engkau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih atas semua kesedihanmu, sesungguhnya Allah SWT sudah menghitung setiap butiran air matamu.
 

Dan... jika engkau berpikir bahwa hidupmu sedang menantikan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu, sedangkan waktu terasa berlalu begitu cepat sekali, sesunggunhya engkau tak perlu khawatir karena Allah SWT sedang menunggu bersama denganmu.

Lalu, ketika engkau merasa hanya sendirian saja padahal teman-temanmu terlalu sibuk untuk hanya sekedar ber-say hallo dengan dirimu, tetapi sesungguhnya Allah SWT selalu berada disampingmu.

Kemudian, ketika engkau berpikir bahwa engkau sudah mencoba segalanya dan sudah tidak tahu lagi hendak berbuat apa, engkau tak perlu merasa risau, karena Allah SWT sudah memiliki jawabannya.

Selanjutnya, ketika segala sesuatunya sudah menjadi tidak masuk akal dan engkau merasa sangat tertekan, sebenarnya Allah SWT akan menenangkanmu.

[editan...maaf, sumbernya lupa...]
Hasbunallaahu wani’mal wakiil, ni’mal maulaa wa ni’mannashiiir

Monday, 14 November 2011

SMS Motivasi Untuk Suami


Maka syukur semestinya terucap jika saya berjumpa dengan beliau. Selalu saja ada hikmah terekam dalam setiap cakap. Seperti siang ini. Sekedar mendengar celotehan tentang tempat kerja baru saya, semua ini berawal. Terlalu semangat saya berceloteh hingga beliau yang tadinya berdiri akhirnya duduk di depan saya. Hehehe...
Nada dering sms beliau menyela pembicaraan kami. Senyum terukir di bibir beliau setelah membaca sms tadi. "Jadikanlah hari ini yang terbaik, rugi jika sudah meninggalkan keluarga sampai sore tapi hasilnya bukanlah yang terbaik...”, kata beliau. “Saya selalu sms ke suami. Sms motivasi...”, “kapan Bu kasihnya? Tadi pagi?” tanya saya. “tidak, kalau pagi nanti lupa beliau. Sms-nya siang gini, biar inget...kalau beliau sms-nya sms tausiyah,” kata beliau sambil tertawa simpul. “Gimana Bu bunyi smsnya, saya tulis disini ya, “ ijin saya. “Manggilnya gimana? Mas gitu ya? “tanya saya sambil senyum. Saya ingat cara beliau memanggil suaminya. “Iya...” sahut beliau. Saya acungkan kedua jempol saya pada beliau sambil berkata, “hebat Bu, jarang lho yang sms begitu, bisa jadi smsnya pesan minta dibelikan sesuatu yang membebani suami kerja,”. “Iya...diakhir sms saya selipi do’a, semoga Allah meridhoi kita, beliau itu rajin tidak seperti saya",  jelas beliau.
Dan inilah sms beliau,
 “ Mas... Jadikanlah hari ini sebagai amalan terbaik, rugi jika sudah meninggalkan keluarga sampai sore tapi hasilnya bukanlah yang terbaik, semoga Allah meridhoi usaha kita".
Romantis ya...[ups, jadi pingin sms...saya kan juga suka banget sms]. Dulu...sore hari, “Dik, minta dibelikan apa?” sms suami beliau. “Tidak usah beli apa-apa, Mas pulang dengan selamat saja sudah Alhamdulillah...”
Suami istri selayaknya pakaian, begitu Al Qur’an mengkiaskan. Suami pakaian istri demikian pula sebaliknya. Pakaian tuk menutupi aurat [sesuai syariat tentunya], menjadikan indah pandangan mata. Indah dalam pandangan mata pasangan juga sedap dipandang orang lain. Saling nasehat menasehati dalam kebaikan dan kesabaran. Seperti halnya suami-istri dalam tulisan ini. Semoga Allah memudahkan saya dalam mengambil setiap hikmah dari orang-orang di sekitar saya. Aamiiin

Monday, 7 November 2011

Keutamaan Ibadah Kurban


Sebagai salah satu wujud syukur nikmat kita pada Allah adalah menyembelih hewan kurban di bulan Dzulhijjah. Yaitu setelah didirikannya sholat ‘ied, dan dibacakannya khutbah pada tanggal 10 Dzulhijjah. Adapun penyembelihannya hingga hari-hari tasryik berakhir, yakni dari tanggal 11 dzulhijjah sampai tanggal 13 Dzulhijjah.
“Sesungguhnya Kami telah memberikan nikmat yang berlimpah. Maka dirikanlah Shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah” (Qs Al-Kautsar 1-2)

Bukannlah daging ataupun darahnya, tapi keyakinan, ketaatan kita pada Allah-lah yang Allah terima. Ketaatan kita dalam melaksanakan ibadah sesuai tuntunan Rasullullah, dan bermula dari Nabi Ibrahim. Keimanan Nabi Ibrahim sekeluarga diabadikan dalam pelaksanaan ibadah kurban juga ibadah haji.
“Tidak sampai kepada Allah daging dan darah qurban itu, tetapi yang sampai kepada Allah ialah taqwamu” (Qs. Al-Hajj 37)
hewan kurban ayah

Allah membalas dgn cepat pahala bagi orang yg melaksanakan perintah berqurban.... Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya pahala sedekah (qurban) itu sampai kepada Allah sebelum (daging) sampai kepada tangan orang yang menerimanya, dan darah hewan qurban telah berada dalam tempat disisi Allah sebelum darahnya mengalir di tanah. (HR. Ibnu Majah)
Mari...bahagiakan diri kita dengan berkurban di hari raya idul adha dari sebagian nikmat yang Allah anugerahkan. Pilihlah kurban yang terbaik, dari rezeki yang baik, penuh keikhlasan...
Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada satu amalan yang paling dicintai Allah dari Bani Adam ketika hari raya Idul Adha selain menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat sebagai saksi dengan tanduk, bulu dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban telah terletak di suatu tempat di sisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu bahagiakanlah dirimu dengannya. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim)

Saturday, 22 October 2011

Dimana Mencari Suami Ideal?

dakwatuna.com - Cahyadi Takariawan 

“Mencari suami ideal dimana ya pak ?” tanya mbak Diyan Hastari pada postingan saya terdahulu tentang Sepuluh Karakter Suami Ideal. Sebuah pertanyaan yang menarik.
Adakah sebuah tempat yang menyediakan suami ideal, dimana para perempuan lajang yang hendak menikah tinggal memilih dan membawanya pulang ? Adakah supermarket yang menyediakan stock suami ideal dan kita tinggal membayar harganya di kasir ? Bahkan, adakah seseorang yang bisa disebut sebagai suami ideal ?
Ideal itu adalah proses dan usaha “menjadi”. Bukan pada “hasil jadi” yang bernama “suami ideal”. Namun justru pada proses dan usaha yang terus menerus dilakukan untuk mencapai “hasil jadi” tersebut, yang ujungnya belum tentu akan sampai kepada titik idealitas yang diharapkan. Belum tentu sampai, namun proses dan usaha itulah yang memberikan arti dan makna dalam diri kita.
Memahami Proses
Jangan berharap mendapatkan suami ideal saat seorang wanita memutuskan untuk menikah. Sungguh ia hanya menikah dengan seorang lelaki yang biasa saja, yang akan melakukan pembelajaran bersama, berproses bersama, menuju kepada kondisi ideal yang diharapkan. Proses inilah yang harus dilakukan dengan konsisten dan penuh kesabaran, karena teramat banyak kendala menyusuri setiap langkah dan konsekuensinya.
Semua orang selalu memiliki sisi kelebihan dan kekurangan, maka saat mengawali hidup berumah tangga, setiap laki-laki dan perempuan harus menyiapkan diri untuk menghadapi semua sisi yang dimiliki pasangannya. Tidak boleh hanya siap menghadapi sisi kebaikannya dan tidak siap melihat sisi kekurangan pasangan. Mungkin saja masih amat banyak kekurangan pasangan, namun bukankah kita semua tengah melakukan sebuah proses menuju kondisi yang lebih baik ?
Kadang dijumpai seseorang yang tidak sabar menghadapi kekurangan dan kelemahan pasangan. Ia tidak mau menerima kenyataan bahwa dalam diri pasangannya ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapannya. Padahal pasangannya tengah berusaha melakukan proses dan usaha agar bisa sesuai harapan, namun namanya proses, tidak semudah membalik telapak tangan. Semua pihak harus bersabar dan memahami adanya proses dan usaha yang tengah dilakukan oleh pasangannya.
Mencari Suami Ideal di Rumah Sendiri
Tidak ada toko yang menjualnya. Tidak ada lembaga yang menyediakannya. Tidak ada instansi yang memiliki stock dan siap dibagi-bagikan kepada para perempuan lajang yang akan menikah. Suami ideal itu didapatkan di rumah tangga yang dibentuk antara seorang lelaki biasa dan seorang wanita biasa. Didapatkan dari sebuah prosesi pernikahan yang sah, yang ditindaklanjuti dengan konsistensi kedua belah pihak, untuk berproses menuju kondisi ideal.
Konon, “hanya lautan dengan ombak hebat yang bisa melahirkan pelaut tangguh”. Ya, bukan lautan yang tenang, justru laut yang bergelombang. Gangguan, cobaan, ujian yang dihadapi keluarga dalam kehidupan sehari-hari, akan membentuk karakter sebagai suami dan sebagai istri yang semakin berkualitas ideal. Maka, wajar di awal pernikahan, baik suami maupun istri berada dalam situasi “culun”, polos, dan apa adanya, karena belum menghadapi benturan dengan ombak kehidupan keluarga.
Seorang lelaki yang telah membina kehidupan rumah tangga selama tiga puluh tahun, tentu lebih memiliki perspektif yang luas dan dalam tentang sosok suami ideal, dibandingkan dengan lelaki yang baru setahun menikah. Demikian pula, lelaki yang telah memiliki anak dari hasil pernikahannya, akan memiliki gambaran yang lebih kuat tentang suami ideal, dibanding dengan lelaki lajang yang baru akan melaksanakan pernikahan. Kita tidak bisa membandingkan mereka semua, karena tidak berada dalam kondisi dan situasi yang bisa dibandingkan.
Artinya, “jam terbang” menjadi memiliki arti. Pilot yang pertama kali terbang tidak bisa dibandingkan dengan pilot senior yang sudah ribuan kali memimpin penerbangan. Jam terbang mereka tidak bisa dibandingkan. Untuk itulah, jangan bandingkan suami Anda dengan lelaki lain, karena semua orang memiliki kondisi yang berbeda. Tidak layak membandingkan suami Anda dengan suami orang lain.
“Menurutku, pak Budhi itulah sosok suami ideal”, kata Rita kepada suaminya, Bambang. “Ya benar. Budhi itu suami ideal, karena Novie juga istri ideal”, jawab Bambang membalas omongan istrinya.
Tidak perlu mencari-cari dari orang lain. Pada diri suami satu-satunya yang ada di rumah Anda dan selalu mendampingi Anda itulah, Anda akan mendapatkan sosok suami ideal. Jangan menyesali pernikahan yang sudah dengan sadar Anda laksanakan. Yang paling penting justru melakukan proses secara konsisten dan kontinyu, untuk membentuk berbagai karakter ideal dalam diri suami dan istri, agar masing-masing menuju kondisi yang lebih baik.
Membantu Suami Menjadi Ideal
Dalam kehidupan keluarga, semua pihak saling memberikan pengaruh, positif maupun negatif. Seluruh problematika dalam kehidupan rumah tangga selalu ada andil dan kontribusi dari kedua belah pihak, suami dan istri. Maka, jika menghendaki memiliki suami ideal, para istri harus membantu suaminya untuk selalu berproses menuju kondisi ideal.
Berikan kepercayaan kepada suami, agar ia memiliki perasaan nyaman karena mendapat kepercayaan dari istri. Hindarkan bentuk kalimat negatif untuk menyampaikan keinginan karena akan berpotensi menyebabkan suami merasa diadili dan dihakimi. Gunakan kalimat positif untuk mendorong suami agar selalu berproses menuju kebaikan.
“Aku benci sekali penampilanmu yang tidak pernah rapi”, ini adalah contoh kalimat negatif, yang dimaksudkan istri untuk membuat suaminya tampil lebih rapi. Namun bentuk kalimat negatif seperti ini sejak awal sudah membuat barrier, suasana yang tidak nyaman pada diri suami, karena merasa tidak dihargai dan tidak dipercaya.
“Aku bangga sekali menjadi istrimu. Engkau suami yang ganteng dan selalu bekerja keras demi keluarga. Namun akan lebih ganteng jika engkau lebih memperhatikan kerapian penampilanmu. Sedikit saja, engkau cuma perlu lebih rapi dalam berpakaian,” ini adalah contoh kalimat positif yang lebih terasa nyaman pada hati suami. Sama-sama ingin mengubah penampilan suami, penggunaan kalimat positif lebih efektif daripada kalimat negatif.
Itulah di antara cara membantu suami untuk berproses menjadi ideal. Dia tidak akan bisa menjadi ideal dengan sendirinya, namun perlu proses bersama. Saling melengkapi, saling menguatkan, saling mengisi, saling memberi, saling menasihati, saling menjaga, saling memahami proses yang tengah terjadi.
Nah, Anda bisa mendapatkan sosok suami ideal dari proses dan usaha yang Anda lakukan bersama pasangan. Seiring sejalan, saling menguatkan proses dan usaha yang tengah dilakukan, untuk menuju kondisi ideal.

Monday, 17 October 2011

MUHASABAH CINTA


Seingat saya, saya dulu tidak begitu suka nasyid, sukanya belajar sambil dengerin sesuatu. Sebagai teman belajar, mendengarkan radio menjadi salah satu bukti bahwa kehidupan masih ada disekeliling saya. Mungkin ini terjadi karena kebiasaan kecil saya. Ibu saya hampir setiap malam menemani belajar. Sekedar menemani. Setelah beliau tiada, [i miss you Mom...] saya jadi suka dengerin radio. 
Hingga...saya akan mudah menghapal sesuatu jika ia terdengar berulang. Seperi lirik nasyid muhasabah cinta ini. Bukan sekedar menghapal jadinya. Lebih tepatnya, memahami mungkin. Semakin saya serius mendengar lantunan edcoustic, haru semakin menyeruak...
saya suka banget dengan reff-nya... Harapan saya juga sama "Jika ku harus mati Pertemukan aku dengan Mu" ada tambahan..."pertemukan saya dengan ibu-bapa dan keluarga saya di surga-Mu...'
Lalu....ini dia liriknya

Judul       : Muhasabah Cinta
Munsyid : EDCOUSTIC

Wahai pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dari Mu
Kupasrahkan semua pada Mu
Tuhan baru kusadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini ku harapkan cinta Mu
Reff
Kata kata cinta terucap indah
Mengalir berdzikir di kidung do’a ku
Sakit yang kurasa biar
Jadi penawar dosaku
*
Butir butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya Illahi Muhasabah cintaku
Tuhan kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku dengan Mu

Back to Reff
Back to *
Repeat Reff 2x

Monday, 10 October 2011

Tujuh Surga



Album : Tujuh surga
Munsyid : Edcoustic feat Fika


Kumandang cinta bergema hingga kehati
Lafaz lafaz asmara memanggil jiwa yang rapuh
Rapuhnya aku Kau Maha Tahu
Pagi siang malam dunia yang kutuju
Saat kujatuh baru kusadar Kau lah segalanya

Reff:
Tuhan kuangkat kedua tanganku
Sudikah Engkau menerima cintaku
Berdarah-darah akan kutempuh
Menggapai tarikat cinta-Mu
  
Tujuh surga pun aku tak pantas
Menerima diri yang bersimbah dosa
Kuharap cinta dan ampunanMu
Setinggi arasy-Mu seluas semesta cinta


Dengerin nasyid ini jadi inget diri sendiri, gak kebayang sebanyak apa dosaku ini. Tiap kulantunkan istighfar dengan penuh harap Allah ampuni dosa-dosa yang terlewat, eeeee...tak dinyana adakala masih aku ulangi juga. Hmmmmmm...jadi mikir-mikir, diri ini tak sadar saat menyinggung teman, misalnya. 
Semoga Allah tuntun diri ini...selalu,
 
Ya Allah...hamba mohon cinta-Mu, dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu, serta amalan yang mendekatkan aku pada cinta-Mu.

Aamiiiin...